Monday, August 13, 2007

Selamat Ulang Tahun

Kalimat tersebut seringkali dilontarkan pada seseorang yang merayakan hari kelahirannya. perayaan ulang tahun (disingkat ultah) biasanya diisi dengan siram air ke tubuh rekan atau sahabat yang berulang tahun. bisa juga dengan telor dan sebagainya sesuai kreativitas masing-masing orang. atau yang berultah seringkali diminta sahabat atau sejawat membelikan makanan atau minuman. ramai banget deh pokoknya.

Tapi tahukah, ternyata kebiasaan itu mendapat sorotan dalam syariat agama Islam, khususnya merayakan dan mengucapkan selamat ulang tahun. acuannya sih tak lain adalah Al Quran dan sunah yang menjadi pedoman wajib umat muslim.

Perhatikan sebuah firman Allah yang berbunyi : Allah menerima amal saleh setiap umat muslim. menilik dari kalimat yang ditulis miring, apa saja sih kriteria amal saleh? dua hal yang masuk kriteria tersebut, yakni ikhlas karena Allah dan mengikuti sunah Rasulullah SAW.

Terkait dengan ucapan selamat ulang tahun, bisa ditengok dari kebiasaan saat Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya masih hidup. budaya itu tak tampak dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik mengucapkan selamat ulang tahun maupun merayakannya. bukankah segala ucapan, perbuatan, dan ketetapan dari Rasulullah SAW adalah sunah? dengan begitu bila diikuti maka akan mendapat pahala dan jika tidak, tak mendapat apa-apa. begitu kan syariatnya?

Maka dari itu sudah sepatutnya kita sebagai umat muslim tidak mengucapkan selamat ulang tahun dan merayakannya sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. dengan begitu kita akan mendapat pahala sebagai bekal kita ketika menghadap Allah suatu saat nanti. namun bila berat dan tetap melakukannya, maka sia-sia saja. silakan pilih ...............


3 comments:

Anonymous said...

Innamal a'malu bin niyah,..berdasar hadis tersebut memberi ucapan adalah suatau amal/perbuatan.adat juga sebagai amal/perbuatan,tinggal bagaimana kita menyikapi perbuatan tersebut agar tidak menyimpang dari ajaran Islam. bentuk amalan tersebut ditinjau dari bentuknya adalah mengingatkan, mengingat suatu umur bisa jadi lahan tafakur kita kepada Tuhan, rasa syukur kita kepada Tuhan dan introspeksi kita kepada Tuhan serta mengingat kematian. bukankah bertafakur 1 jam lebih baik daripada beribadah selama 1 tahun?begitu sabda Nabi kan?. kemudian ada Sabda beliau yang mengingatkan orang yang rugi adalah orang yang sama saja tidak ada peningkatan, dan orang yang celaka adalah orang yang bertambah buruk. Ulang Tahun juga bisa digunakan sebagai moment kita untuk menilai diri kita dalam satu tahun kebelakang dan kedepan...karena waktu terus berjalan namun yang berulang adalah jam/hari,bulan/tahun...
Alangkah baiknya jika Ucapan Selamat Ulang Tahun diniatkan untuk itu. Kemudian dilihat dari sisi isi ucapan, ucapan tersebut tidaklah bertentangan bahkan dianjurkan oleh setiap Muslim sesama muslim, yakni mendoakan kepada saudara kita disamping mengingatkan juga memberi semangat (wa tawashowbil haqqi wa tawashoubisbri) dan sekaligus mendo'akannya untuk kesuksesan dia...
Manusia masing-masing punya jatah umur sendiri-sendiri dan manusia harus tahu dengan umurnya sehingga yang tua tidak seperti anak-anak lagi. dan yang muda juga tidak seperti anak-anak lagi. dengan mengingat umur kita akan tahu sampai dimana perjlananan kita dan sudah cukup bekalkah kita untuk siap-siap menghadap kepada Tuhan.kebiasaan kita mengingat umur adalah dengan tahun. berapa tahun. dihitung sejak kita lahir sampai sekarang...nah di hari lahirnya itulah manusia membatasi hitungan umur satu, dua, tiga dan seterusnya. maka pada tanggal itu bulan itu tiap tahun kita peringati sebagai kurangnya umur kita, walaupun tiap hari umur kita berkurang tp kita tidak bisa mengelak dengan hitungan seperti itu yang sudah menjadi patokan kita semua karena patokan itulah yang termudah.....
Wallohu a'lam...

Anonymous said...

Ass.
Saya tak sengaja menemukan blog ini. Niatnya untuk mencari referensi soal Shaggy Dog, yang akan manggung Sabtu ini di salah satu SMA di Solo. Padahal saya harus meng-cover acara itu, jadi setidaknya saya tahu perkembangan terakhir mereka.

Well,Saya berulang tahun hari ini. Sehingga topik ini menjadi menarik untuk dibaca. Seperti yang ditulis anonymous itu...
Hari ini, status di Yahoo Messengerku, "such a beautiful day..and I'm thank God for it.."
And it's true. Saya sangat berterima kasih untuk nafas yang masih bisa terpompa, untuk setiap langkah yang masih bisa diayun, untuk kesempatan melihat matahari lagi. I'm thank God 4 it.
Hampir sepekan sebelum hari ini, saya seperti punya ketakutan sendiri, mudah terkejut, serba khawatir. Tapi saya lebih tenang sekarang, saya masih bisa bertemu hari indah ini.

Dan moment ini, mempertemukan raga yang lama terpisah, menautkan hati kembali, meski sekedar mengucapkan selamat ultah. Didalam tiap ucapan itu, terselip doa terbaik untuk hidup saya, dan sungguh meski terkadang dibalut dengan jenaka, saya mengAmiiini dengan khidmat. Karena setiap ucapan adalah doa.
Bukan itu saja, silaturahmi dari kawan jauh pun kembali tersambung. Sejumlah sahabat yang masih bisa dihubungi berkumpul bersama. Kalau tak boleh menggunakan istilah merayakan, maka saya menyebutnya silaturahmi, dan moment ultah hanya sebagai "tema" saja. Mereka menyempatkan datang, makan bersama, duduk, menikmati secangkir kopi hangat, cake dengan toping parutan keju. Beberapa mulai menyantap spaghety dan barbeque cumi yang sudah dipesannya.

Jujur, agak susah bisa berkumpul dalam kehangatan persahabatan dan kekeluargaan diantara rutinitas kerja yang serasa tak ada habisnya.
"Merayakan" usia kita, merayakan hidup kita dan merayakan indahnya cinta Allah, keluarga, sahabat bahkan alam sekitar.

"Selamat Ulang Tahun..."
Hope u have the day as wonderful as u.

Wass,

bursabaju said...

Ass ww wb,
Benar saya lagi cari refernsi ttg ucapan ultah ala Islam, namun rupanya ada pro kontra, dari para komentator justru pro...intinya bagaimana kita menyikapi utk kebaikkan.

Contoh kasus 1.
Berkirim ucapan/selamat sama artinya saling mendoakan sekaligus mempererat tali silaturahim.
Sbg contoh mungkin gini: Ada si A dan si B musuhan , krn suatu hari si A ultah , mk moment ultah tsb dijadikan si B utk mengucapkan ultah kpd si A, dan pd akhirnya si A jadi senang dan berdamai....

Bukankah sepatutnya saling memaafkan, dan moment memaafkan bukan saja di Hari Raya Idul Fitri bukan?


Contoh Kasus 2
Suatu Perusahaan di Ultahnya berbagi dg anak yatim ,piatu,dhuafa,pengemis,tukang becak , krn sukses dan ia sangat peduli dg kaum/umatnya tadi...

lalu berbagi dlm bentuk parcel,doa bersama,uang ,makan dan hiburan bagi mereka.

Apakah ini salah ?
Karena berbagi , tdk saja saat Ramadhan /jelang Lebaran ...kapanpun bisa utk saling berbagi ,tmsk saat ulang tahun perusahaan tsb.

Apakah ini benar ? pastinya ,saya bukan ahli agama ...,kembali ke msg2 individu.

Wassalam