Friday, August 28, 2009

Asing dan Kembali Asing

Liputan6.com, Tangerang: Warga di Perumahan Wintanaharja, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/8), mengaku enggan melaksanakan salat tarawih di Masjid Al-Munawwarah. Masjid ini biasa digunakan Abu Jibril dan jemaahnya untuk beribadah. Sebagai gantinya, warga memilih tarawih keliling dari rumah ke rumah.

Ada sejumlah alasan yang dikemukakan terkait keengganan tersebut. Misbah, salah seorang warga merasa Masjid Al-Munawwarah tidak seperti tempat ibadah biasanya. Ia pernah menyaksikan orang meninggal tidak didoakan Surat Yasin. Warga lain mengaku pernah berniat salat hari raya, namun pintu gerbang masjid justru digembok. (dikutip dari http://berita.liputan6.com/daerah/200908/242040/Warga.Tak.Simpatik.pada.Abu.Jibril)

Beberapa hari lalu sebelum polisi merilis Mohamad Jibril alias Ricky Ardhan masuk daftar pencarian orang (DPO) sebagai buron kasus terorisme, telah terjadi kericuhan di Masjid Al Munawaroh. Sejumlah massa yang menamakan diri Barisan Muda Betawi (BMB) mendatangi pengajian rutin yang digelar Abu Jibril di Masjid tersebut.

Massa itu berniat membubarkan pengajian tersebut karena dianggap menyebarkan paham yang tidak umum. Namun, rencana tersebut batal dilaksanakan karena Masjid Al Munawwaroh dan rumah Abu Jibril dijaga ketat oleh polisi.

Menurut Ketua Umum Gerakan Umat Islam Indonesia (GUII) Habib Abdurrahman Assegaf, Abu Jibril menggeser posisi Harkomoyo sebagai Ketua DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Al Munawwaroh.

"Sejak saat itu Abu Jibril menguasai masjid tersebut. Di masjid itu, Abu Jibril sering memberikan pengajian berisi jihad, pengharaman tahlil dan yasin," kata Habib saat ditemui wartawan di kediamannya beberapa waktu lalu.

Habib Abdurahman yang tinggal tidak jauh dari kediaman Abu Jibril mengatakan, warga di kompleks perumahan itu yang ikut pengajian hanya tujuh orang, sedangkan sisanya berasal dari luar.

"Jamaahnya sedikit, sisanya orang luar. Warga sini malah ngga boleh ikut solat taraweh disana," imbuhnya.

Terkait isu penyerangan ke masjid tersebut pada 20 Agustus lalu pada pukul 22.00 WIB, Habib Abdurrahman membantah kabar yang menyatakan dirinya memimpin massa untuk menyerbu Masjid Al Munawaroh.

"Itu inisiatif pemuda sini yang sudah gerah karena masjidnya mereka duduki. Kebetulan saat itu saya pulang kerja. Setelah tahu kejadiannya, saya ajak massa membubarkan diri," katanya

Sementara Abu Jibril membantah tuduhan menyebarkan ajaran wahabi radikal, termasuk pernah melarang umat Muslim melaksanakan tahlil dan membaca qunut saat shalat subuh.

"Semua ucapan Ustaz Abdurrahman Assegaf merupakan kebohongan dan fitnah," ujar Abu Jibril usai jumpa pers terkait penangkapan anaknya di Masjid Al Munawwarah.

Namun, Abu Jibril mengakui dirinya beserta para pengikutnya memang tidak menganjurkan membaca tahlil dan qunut. Alasannya, hal itu tidak ada dalam Al Quran dan hadis. Mantan aktivis Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu juga menegaskan Masjid Al Munawaroh bukan tempat tertutup.

"Siapa pun boleh menggunakan. Saya hanya kebetulan ditunjuk sebagai imam oleh dewan pengurus masjid," ujarnya.

Menurut Abu Jibril, masalah tersebut tidak pernah muncul sebelumnya. Pengurus Masjid Al Munawaroh pernah duduk bersama Habib Abdurrahman. Dikatakan, sudah lama Abdurrahman ingin menguasai Masjid Al Munawwaroh, tetapi ditolak pengurus masjid.

"Jadi, apa yang dilakukan itu adalah satu bentuk rekayasa untuk menyingkirkan kami dari masjid, agar dia leluasa untuk menyampaikan bid'ahnya di masjid. Hubungan kita selama ini baik, di hari raya, kami silaturahim," katanya. (dikutip: http://www.detiknews.com/read/2009/08/27/072123/1190400/10/hubungan-abu-jibril-dengan-tetangganya-kurang-harmonis)

Thursday, August 06, 2009

Damai Itu Tiba

Akhirnya. Fakta ini yang sangat saya harapkan terjadi. Prita Mulyasari dan Rumah Sakit Omni Internasional berdamai. Adalah Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang menjadi mediator antara Prita dan RS Omni Serpong, Tangerang. Pertemuan keduanya berlangsung di sebuah restoran di Tangerang, Rabu (5/8).

Status Prita saat ini adalah terdakwa kasus pencemaran baik RS Omni. Perdamaian mereka sejauh ini belum menyurutkan jalannya persidangan yang masih berlangsung. Pengadilan Tinggi Banten memerintahkan Pengadilan Negeri Tangerang melanjutkan kasus ini, 30 Juli silam. PT Banten menilai ada kekhilafan hakim dalam putusan sela yang memutuskan Prita bebas. Hakim dinilai salah memahami Pasal 54 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) mengenai pemberlakukan UU itu.

Prita terseret ke meja hijau berawal dari tulisan curahan hati di surat elektronik (e-mail) perihal pelayanan RS Omni Internasional di Serpong, Tangerang, 15 Agustus 2008. Sedianya hanya untuk kalangan terbatas. Belakangan menyebar ke sejumlah milis. Tidak terima dengan isi e-mail yang dituding telah menipu, pihak rumah sakit menggugat Prita.

Sidang perdana Prita dalam kasus pidana digelar 4 Juni silam. Prita dijerat Pasal 310 dan 311 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Pencemaran Nama Baik serta Pasal 27 UU ITE. Ibu dua anak itu pun terancam hukuman enam tahun penjara dan denda RP 1 miliar.

Awal Juli silam, Prita sempat berlega hati ketika Pengadilan Negeri Tangerang dalam putusan selanya menilai dakwaan jaksa terhadap Prita tak bisa dilanjutkan. Ibu dua anak itu pun bebas. Jaksa Riyadi dan Rahmawati Utami melakukan verzet atau perlawanan ke Pengadilan Tinggi Banten. (sumber Liputan6.com dan Kompas.com)

Tuesday, August 04, 2009

Mbah Surip Dicintai Penggemar

Jakarta, (ANTARA News) - Artis dan penyanyi dangdut Jaja Miharja menilai, sosok almarhum Mbah Surip sebagai figur sahabat yang suka menolong dan tidak pernah marah.

"Dia orang yang baik pada sesama. Tak heran meninggalnya Mbah Surip mendapat perhatian dari orang banyak," katanya ketika melayat jenazah Mbah Surip di kediaman pelawak Srimulat Mamiek Prakoso, Jl Kerta Bhakti RT.02/RW.04, Kelurahan Makassar, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Selasa.

Mbah Surip sekitar pukul 10:30 WIB meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) Angkatan Darat, Kramat Jati.

Menurut Jaja, Mbah Surip juga dikenal sebagai orang yang dermawan kepada fakir miskin. "Dia belum sempat menikmati hasil kerjanya karena karena sebagian disumbangkan kepada fakir miskin," ujarnya.

Jaja mengaku selalu mengingat sosok Mbah Surip karena almarhum merupakan sosok yang paling mudah diingat oleh para kenalan dan sahabatnya.

"Setiap bertemu dengan teman-teman dan sahabatnya, Mbah Surip selalu mengawali pembicaraan dengan tawanya yang khas, ha.. ha.. ha.. ha.. Itu yang paling mudah diingat," katanya yang mengaku sudah kenal lama dengan almarhum.

Senada dengan itu, pelawak Srimulat Tarzan mengatakan, Mbah Surip pantas menjadi contoh teladan bagi bangsa karena jiwanya yang idealis dan suka menolong orang lain.

Tarzan menambahkan, pada Selasa sore, jenazah almarhum akan dibawa ke masjid dekat kediaman Mamiek untuk dishalatkan dan setelah itu akan langsung dibawa ke Pemakaman Keluarga "Burung Merak" WS Rendra di kawasan Citayam, Depok. Namun rencananya, jenazah Mbah Surip akan dimakamkan pada Rabu (5/8).

Pelawak lainnya, Sudarmaji alias Doyok mengatakan, para rekan dan sahabat bah Surip sangat kehilangan atas kepergian almarhum untuk selamanya.

Doyok mengaku sudah kenal lama dengan Mbah Surip. Bahkan, lagu "Tak Gendong", katanya, sudah dikenalnya sejak lama.

Sedangkan artis yang baru saja meroket, Manohara Odelia Pinot, juga datang melayat almarhum Mbah Surip. Manoharo, penggemar Mbah Surip yang datang dengan blus coklat dan rok hijau, menyatakan terkejut dan sedih mendengar Mbah Surip meninggal dunia secara mendadak.

Mbah Surip yang berstatus duda itu meninggalkan empat anak dan empat cucu.

Farid, salah satu anak Mbah Surip, masih terlihat shock degnan kepergian sang ayah dan belum bersedia diwawancarai.

Sementara itu, pelawak Tukul Arwana mengaku prihatin dengan keputusan Manajeman Kampung Artis yang menyatakan akan menarik mobil dan rumah Mbah Surip. "Saya kaget, baru saja meninggal kok sudah diambil keputusan itu," katanya.

Tukul meminta ada sikap kemanusiaan dari pihak manajemen, mengingat ada anak Mbah Surip yang bisa menjadi ahli waris.

Sebelumnya, Dirut Manajemen Kampung Artis, Sugama Trisnadi, mengatakan, pihaknya terpaksa menarik kembali mobil dan rumah yang digunakan Mbah Surip.

Menurut dia, kontrak antara Manajemen Kampung Artis dengan Mbah Surip untuk selama tiga tahun, sementara kontrak itu sendiri baru ditandatangani pada 1 Juli 2009. Dengan demikian akhir masa kontrak masih jauh dari kesepakatan.

Sugama mengatakan, aset berupa mobil dan rumah yang telah digunakan beberapa waktu oleh Mbah Surip tidak bisa diwariskan kepada ahli waris artis berambut gimbal itu.

Karena, katanya, sepekan setelah penandatanganan kontrak Mbah Surip sempat meminta rumah dan mobil diatasnamakan kepada anaknya, namun manajemen menolak dan kini akan menarik kembali aset itu.

Pada bagian lain, Tukul menilai sosok Mbah Surip sebagai orang yang konsisten terhadap apa yang diperjuangkan. "Kita sesama artis belajar dari konsistensi Mbah Surip dalam memperjuangkan sesuatu yang diinginkan," katanya. (Dikutip dari ANTARA)

I Love U Full ... Mbah Surip

Sangat mendadak. Candaan dan ekspresi lucu yang kerap mengundang gelak tawa tak akan lagi bisa dinikmati. Urip Ariyanto atau akrab disapa Mbah Surip tutup usia di umur 60 tahun. Pelantun Tak Gendong kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, 6 Mei 1949 itu meninggalkan empat anak dan empat cucu.

Mbah Surip meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusdikkes, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (4/8) sekitar pukul 10.30 WIB. Sebelumnya Mbah Surip sempat dirawat di rumah pelawak Srimulat, Mamiek Prakoso di Kampung Makassar, Jaktim.

Isu pria berambut gimbal meninggal dalam perjalanan bersama Mamiek ketika naik sepeda motor dibantah Al Moenir Rahmat, produser eksekutif Playlist SCTV. Memang dalam hidupnya, tambah Moenir, Mbah Surip suka sekali naik sepeda motor meski bisa beli mobil dan duduk nyaman di dalamnya. Menurut Moenir, Mbah Surip kuat dugaan meninggal karena kecapaian. Jadwalnya padat.

Tak ada lagi canda tawa Mbah Surip di televisi maupun ajang-ajang off air lainnya. Paling hanya rekaman semasa hidup pria yang bergaya penyanyi regae itu. Suaranya yang khas serak-serak basah ini hanya akan bisa didengar lewat RBT dan radio serta lagu-lagu hasil unduhan.

Awalnya gue kurang suka ama lagu Tak Gendong. Asal jadi. Tapi dari lagu yang mudah diingat sering didenger makin enak. Sangat menghibur. Gak terasa saya sering melantunkan lagu itu di beberapa kesempatan. Lagi baca buku, nonton teve, motong kentang, di kamar mandi, atau lagi maen komputer.

Ini yang membuat Maia Estianty iri. Mantan istri Ahmad Dhani itu rencananya mau buat lagu seperti Mbah Surip, mudah diingat orang.

Mbah Surip .... I love U Full !!!!