Friday, February 11, 2005

Manfaat Daun Sirih

Ketika muslin hujan, kita sering dihimbau untuk mewaspadai jentik nyamuk, khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus penyebar wabah demam berdarah dengue (DBD). Beragam produk insektisida ditabalkan sebagai penumpas kedua jenis nyamuk tadi. Namun, insektisida ditengarai berdampak negatif terhadap lingkungan, selain dapat menumpas predator dan membuat serangga resisten. Alhasil, ditolehlah pemusnahan secara alami. Alternatif dari alam ini sudah sering digunakan. Hasilnya memang kalah jos dibandingkan dengan insektisida kimia. Tumbuhan yang digunakan umumnya mengandung zat-zat macam niketin, piretin, dan rotenon. lnsektisida ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan setelah digunakan. Penelitian tentang insektisida alamiah dalam upaya mengendalikan serangga, khususnya pada stadium jentik, pertama kali dirintis oleh Campbell dan Sulivan tahun 1933. Selanjutnya berturut-turut Harzel tahun 1948; Amongkas dan Reaves tahun 1970; Pirayat Suparvann, Roy Sifagus, dan Fred W.K (1974) di University of Kentucky, Lexington telah menghasilkan penelitian bahwa ekstrak daun kemangi (Olium basikicum) pada dosis 100 ppm (bagian per sejuta) dapat menghambat prtumbuhan jentik Aedes aegypty.

http://www.kompas.com/kesehatan/news/0502/10/100252.htm

No comments: